Swith
Pengertian switch
Switch jaringan (atau switch untuk singkatnya adalah sebuah alat jaringan yang melakukan bridging transparan (penghubung segementasi banyak jaringan dengan forwarding berdasarkan alamat MAC).
Switch adalah perangkat jaringan yang bekerja dilapisan Data-link, mirip dengan bridge, berfungsi menghubungkan banyak segmen LAN ke dalam satu jaringan yang lebih besar.
Switch jaringan dapat digunakan sebagai penghubung komputer atau router pada satu area yang terbatas, switch juga bekerja pada lapisan data link, cara kerja switch hampir sama seperti bridge, tetapi switch memiliki sejumlah port sehingga sering dinamakan multi-port bridge.
Switch adalah sebuah perangkat keras jaringan yang berfungsi sebagai media penghubung dari beberapa perangkat ( komputer ) secara bersamaan pada satu jaringan local dengan menggunakan packet switching agar dapat menyaring dan meneruskan data ke perangkat ( komputer ) tujuan.
Seiring dengan berjalannya waktu perangkat switch ini mengalami perkembangan teknologi terbaru, seperti perubahan kecepatan transfer data yang lebih cepat, bartambahnya port ( sekarang terdapat 48 port ) yang bisa digunakan dan terdapat fitur yang dapat melakukan pengelolaan switch tentunya dengan harga yang cukup mahal jika ingin mendapatkan kualitas yang bagus.
Fungsi Switch
Secara sederhana mengenai fungsi switch, jadi fungsi utama switch yaitu sebagai titik pusat dari jaringan lan yang digunakan untuk menerima informasi atau data dari semua perangkat yang terhubung dengan switch dan menyalurkan / mengirim informasi kepada perangkat yang memang membutuhkan. Dan ini lah yang membedakan antara switch hub.
Yaitu jika hub mengirim informasi / data keseluruh perangkat yang tehubung dengannya, akan tetapi lain halnya dengan switch. Switch dapat melakukan pengiriman data ke perangkat ( komputer ) tertentu yang memang membutuhkannya. Jadi bila menggunakan switch tidak perlu mengirimkan data yang sama kepada semua perangkat yang terhubung pada jaringan local tersebut.
Pengertian Switching
Switching adalah sistem elektronik yang dapat dipakai untuk menghubungkan jalur komunikasi. Jaringan switching adalah suatu yang merupakan jaringan yang mengalokasikan sebuah sirkuityang dedicated diantara nodes dan terminal untuk digunakan pengguna untuk berkomunikasi.
Sirkuit yang dedicated tidak dapat digunakan oleh penelepon lain sampai sirkuit itu dilepaskan, dan koneksi baru bisa disusun. Bahkan jika tidak ada komunikasi berlangsung pada sebuah sirkuit yang dedicated, kanal tersebut tetap tidak dapat digunakan oleh pengguna lain. Kanal yang dapat dipakai untuk hubungan telepon baru disebut sebagai kanal yang idle.
Sebuah metoda untuk membangun, memonitor perkembangan, dan menutup sebuah koneksi adalah dengan memanfaatkan sebuah kanal terpisah untuk keperluan pengontrolan, misalnya untuk links antar telephone exchanges yang menggunakan CCS7 untuk komunikasi call setup dan informasi kontrol dan menggunakan TDM untuk transportasi data di sirkuit tersebut.
Jaringan circuit switching digunakan untuk menghubungkan pasangan terminal dengan cara menyediakan sirkuit atau kanal yang tersendiri dan terus menerus selama hubungan berlangsung. Circuit Switching merupakan teknik switching dengan menerapkan sebuah jalur komunikasi yang dedicated (permanen ) antara 2 buah station. Contohnya, jaringan telepon.
Circuit Switching melibatkan tiga fase,yaitu:
- Circuit Establishment
- Signal Transfer (mungkin analog voice, Digitized Voice, Binary data)
- Circuit Disconnect
Keuntungan circuit switching
- Saluran komunikasi yang handal antar stations
- Sangat baik untuk komunikasi real time
- Tidak perlu untuk memeriksa header packet
Kerugian circuit switching
- Tidak efisien karena koneksi tetap established walaupun tidak ada data yang ditransfer
- Tidak ada komunikasi sampai sambungan diatur.
- Delay sebelum terbentuknya hubungan.
Sebuah metode yang digunakan untuk memindahkan data dalam jaringan internet. Dalam paket switching, seluruh paket data yang dikirim dari sebuah node akan dipecah menjadi beberapa bagian. Paket switching tidak mempergunakan kapasitas transmisi yang melewati jaringan. Data dikirim keluar dengan menggunakan rangkaian potongan-potongan kecil secara berurutan yang disebut paket.
Fungsi utama dari jaringan paket switching adalah menerima paket dari stasiun pengirim untuk diteruskan ke stasiun penerima.
Keuntungan paket switching
Jaringan packet-switched dapat membuat konversi data-rate. Dua buah station yang berbeda data-ratenya dapat saling menukar paket.
Kelemahan paket switching
Tisak memberikan garansi Quality of service : delay antrian, jitter, loss packet, dan throughput.
Message Switching merupakan tipe store and forward connection yang diset-up antara devices yang berhubungan sepanjang jalur pengiriman data. Device pertama membuat suatu connection ke devices berikutnya dan mengirim data. Setelah transmission ini complete, connection akan kembali torn down, dan devices kedua akan mengulangi proses tersebut.
Pengiriman email merupakan contoh yang baik dari message switching, ketika kita menekan button send, sistem kita akam mengirim data tersebut ke mail server local kita. Mail server akan mengurut kembali data kita, kemudian mail server kita akan menghubungi mail server tempat alamat yang akan kita kirimi email tadi. Sampai akhirnya mail server tersebut akan mengirim message tersebut ke penerima dengan proses yang sama.
Biaya message switching ini akan mahal jika jaringan yang terhubung sedikit. Biaya akan menjadi murah apabila jaringannya menjadi lebih besar dan banyak menggunakan terminal-terminal komputer (pengguna).
Keuntungan message switching
Efisiensi line lebih besar karena konsep s tore and forward yang diterapkan pada teknik message switching, sehingga path link dapat digunakan secara bersamasama.
Dimunkinkan untuk melakukan konversi data rate. Dapat menggunakan konsep prioritas message, sehingga dengan hal ini teknik message switching dapat melakukan prioritas pengiriman pesan data.
Kelemahan message switching
Besarnya monopoli link dan storage yang terjadi akibat teknik message switching ini, karena dengan teknik message switching ini data akan disimpan pada buffer, dan jika jalur yang dipakai sangat padat maka akan mengakibatkan terjadinya kepadatan sehingga mengakibatkan terjadinya d elay yang panjang.
Jenis-Jenis Switch ( Manageable VS Unmanageable )
- Dari segi harga switch Unmanaged harganya lebih murah dibandingkan dari switch Manageable. Harga tersebut memang sangatlah wajar, karena sebanding dengan fungsi dan kemampuannya.
- Instan/Simple Switch Unmanage umumnya dapat langsung dipakai, tidak bisa dikonfigurasi (plug and play), Sedangkan switch Manage bisa dikonfigurasi dikarenakan umumnya memiliki IP Address.
- Switch Unmanageable hanya memiliki kemampuan untuk meneruskan data saja dan tidak dapat melakukan pengaturan. SwitchManaged merupakan jenis switch yang memiliki fitur-fitur yang handal yang mampu mendukung kinerja switch dalam jaringan komputer.
Dari segi fungsi dasarnya, Switch dibedakan menjadi dua jenis yaitu:
1. Switch Unmanaged (Non Manageble Switch)
Unmanaged switch adalah switch yang tidak dapat di-manage. Maksudnya adalah switch tersebut pada saat kita membelinya, hanya bisa kita nyalakan dan tancap semua kabel UTP ke switch tersebut, dan sudah berfungsi dengan baik. Unmanaged switch biasanya dipilih oleh pengguna-pengguna yang memang tidak ingin ‘dipusingkan’ oleh konfigurasi peralatan jaringan, karena sekedar plug-and-play. Selain mudah dipasang, tentu saja karena tidak adanya modul management di dalam switch, harga dari switch tersebut akan lebih murah dibandingkan switch yang managed.
Namun, apabila terjadi masalah dengan jaringan kita, kita tidak akan bisa melakukan troubleshooting dengan mudah, karena memang switch nya tidak bisa diapa-apakan. Beberapa trouble shooting jaringan yang sering terjadi dalam pemakaian switch unmanage diantaranya : IP Address Conflict, Ethernet tidak bisa connect, dan virus jaringan
Switch Unmanaged (switch tidak tekelola) adalah switch yang memungkinkan perangkat (pc/printer) dapat berkomunikasi satu sama lain dengan konfigurasi default dari pabrikan, jadi kita tidak memiliki izin untuk melakukan perubahan konfigurasi yang ada pada switch karena telah ditetapkan settingan atau konfigurasi dari pabrik.
Switch Unmanaged sangat cocok diperuntukan bagi pekerja cepat tanpa menguras keringat, kok bisa dikatakan begitu? Ya karena kalau kita menggunakan switch jenis ini kita cukup plug and play. Jadi setelah tertancap atau terhubung kesemua perangkat yang ada maka switch ini akan langsung jalan seperti fungsinya.
Contoh dari switch unmanaged yaitu PROLINK 24 Port Gigabit Unmanaged Switch PSG2402, switch merek ini dijual dengan harga sekitar Rp 1.550.000 – di bhinneka.com. Inilah yang menjadi perbedaan utam antara switch unmanaged dan switch managed yaitu terletak pada kamampuan untuk bisa melakukan konfigurasi pada switch.
Contoh dari switch unmanaged yaitu PROLINK 24 Port Gigabit Unmanaged Switch PSG2402, switch merek ini dijual dengan harga sekitar Rp 1.550.000 – di bhinneka.com. Inilah yang menjadi perbedaan utam antara switch unmanaged dan switch managed yaitu terletak pada kamampuan untuk bisa melakukan konfigurasi pada switch.
2. Switch Managed (Manageble Switch)
Switch Managed (switch terkelola) adalah switch yang memiliki fungsi yang hampir sama dengan unmanaged akan tetapi memiliki fitur canggih yang dapat digunakan untuk mengelola, melakukan konfigurasi, memonitor jaringan Local.
Arti dari manageable di sini adalah bahwa switch dapat kita konfigurasi sesuai dengan kebutuhan network kita agar lebih efesien dan maksimal, sehingga bisa diatur untuk kebutuhan jaringan tertentu.
Kelebihan switch manageable adalah:
- Mendukung penyempitan broadcast jaringan dengan VLAN
- Pengaturan access user dengan access list
- Membuat keamanan network lebih terjamin
- Bisa melakukan pengaturan port yang ada.
- Mudah memonitoring trafic maintenance network karena dapat diakses tanpa harus berada di dekat switch.
Switch managed dapat menyediakan dua jalur (analoginya) untuk melakukan proses transfer data yaitu jalur utama dan jalur cadangan. Fitur ini dinamai dengan redundancy yaitu fitur yang menyediakan kemampuan untuk menjaga jaringan dalam hal koneksi atau kabel gagal, dengan menyediakan jalur data alternatif untuk lalu lintas, dimana jika data yang akan dikirimkan gagal maka ada jalur atau data cadangan untuk dikirim ulang lagi.
Contoh dari switch managed yaituS3900-48T4S 48-Port 10/100/1000BASE-T Gigabit Stackable Managed Switch with 4 10Gb SFP+ Uplinks dengan harga sekitar $ 409.00 di fs.com, memang menurut beberapa sumber yang saya baca switch managed untuk harga memang lebih mahal dari switch unmanaged.
Berikut ini merupakan beberapa fitur yang disediakan dari switch managed, yaitu diantaranya:
- >Quality of Service (QoS) jadi pada switch managed ini kita dapat melakukan pengaturan bandwidth yang tersedia dengan memprioritaskan paket data yang paling penting dapat bejalan lebih dulu.
- >Simple Network Management Protocol (SNMP) yaitu dengan fitur ini kita dapat mengawasi status (memonitoring) dan kinerja jaringan seperti contohnya, admin jaringan dapat menggunakan SNMP untuk menandai masalah pada jaringan dan dapat memperbaikinya tanpa bersentuhan langsung dengan switch.
- >Virtual Local Area Networks (VLANs) yaitu fitur yang ada pada switch managed untuk membantu mengurangi lalu lintas yang tidak perlu dan memungkintan admin jaringan untuk menerapkan langkah keamanan tambahan pada jaringan local tersebut. Jadi untuk bisa terhubung ke jaringan local tergantung oleh konfigurasi vlan yang dilakukan oleh admin jaringan tersebut. Terdapat juga fitur port mirroring pada switch managed yang digunakan untuk membantu mendiagnosis masalah yang terjadi pada jaringan dan melakukan perbaikan masalah yang terjadi pada jaringan tersebut tanpa menghilangkan jaringan yang sudah ada.
Fungsi Switch Manageable
Fungsi Manageable Swicth menggabungkan beberapa segmen atau kelompok LAN. Switch bekerja di layer 2 pada model referensi OSI. Device ini memilikikemampuan lebih dibanding dengan repeater atau hub. Tidak hanya menghubungkan antar jaringan LAN tetapi juga mampu mengatasi masalahCollision yang di hadapi oleh device hub atau repeater. Serta mampu membuat VLAN.
CISCO IOS
Mengenal apa itu CISCO IOS (Internetwork Operating System)?
Cisco IOS (Internetwork Operating System) adalah nama sistem operasi yang digunakan pada perangkat router dan switch buatan cisco. IOS merupakan sistem operasi multitasking yang menyediakan fungsi-fungsi router, switching, internetworking, dan telekomunikasi. Cisco IOS menyediakan command line interface (CLI) dan sekumpulan perintah standar.
Perangkat router original (awal) yang diproduksi Cisco masih belum memiliki CLI. Jadi program atau file konfigurasi harus disiapkan dulu di komputer dan kemudian ditransfer ke perangkat Cisco via TFTP (Trivial File Transfer Protocol) untuk itu anda bisa menggunakan aplikasi putty untuk melakukan konfigurasi pada cisco.
Kurt Lougheed, salah seorang pendiri Cisco system, melakukan riset untuk meningkatkan kemampuan perangkat cisco. Saat itu, fitur-fitur yang disediakan masih terbatas dan semua perintah harus diketikan terlebih dulu sebelum diproses. Setelah menekan tombol CTRL Z barulah perintah-perintah yang sudah diketikan dapat diproses. Jika terjadi error maka semua perintah harus diketikan kembali dari awal. Cukup merepotkan!
Di awal tahun 1990, Greg Satz dan Terry ditugaskan untuk menyempurnakan CLI. Setelah lebih dari 18 bulan, mengalami pergantian tim dan penyempurnaan di sana-sini, maka keluarlah CLI terbaru yang diberi nomor versi 9.21. Inilah Cisco CLI yang menjadi cikal-bakal kemunculan Cisco IOS.
Sebagian besar pengguna komputer, khususnya pengguna sistem operasi grafis (Windows, Macintosh, dan sejenisnya)mungkin akan mengalami kesulitan pertama kali menggunakan CLI. Cisco CLI terkesan primitif dan agak berbelit-belit. Hal ini akan sangat dirasakan oleh mereka yang biasa "dimanjakan" fasilitas grafis atau GUI(Graphical User Interface).
Pengguna Linux/Unix mungkin akan lebih mudah beradaptasi karena ada kemiripan konsep antara Cisco IOS CLI dengan perintah-perintah Linux.Unix OS. Malah banyak pengguna Linux/Unix yang menganggap Cisco CLI lebih sederhana dan lebih mudah digunakan dibandingkan UNIX CLI.
Sistem operasi yang digunakan oleh alat jaringan dikenal sebagai Network Operating System. Cisco Internetwork Operating System (IOS) adalah salah satu contoh sistem operasi yang digunakan dalam alat jaringan Cisco seperti Switch dan Router. Contoh lain seperti JunOS, Vyatta, Arista, Mikrotik OS, dll.Metode yang biasa digunakan untuk mengakses Cisco IOS adalah menggunakan CLI.
Penyimpanan Cisco IOS
IOS file itu sendiri ukurannya hanya beberapa MB yang tersimpan pada sebuah penyimpanan semi permanen yang disebut flash. Memory flash ini merupakan penyimpanan yang bersifat non-volatile, yang artinya isi dari memory tidak akan hilang saat alat dimatikan, bisa dirubah dan di overwritte (ditimpa). Hal ini membuat IOS bisa diupgrade ke versi yang baru tanpa harus mengganti hardware. Flash juga dapat menyimpan lebih dari satu versi IOS software.
Pada banyak alat Cisco, IOS disalin dari flash ke RAM ketika alat (Router/switch) dinyalakan. IOS kemudian berjalan dari RAM ketika alat beroprasi. RAM digunakan oleh alat jaringan untuk meningkatkan kinerja dan melakukan fungsinya seperti menyimpan data secara sementara (volatile), yaitu kebalikan dari flash, isi pada RAM akan hilang jika alat dimatikan.
Pada banyak alat Cisco, IOS disalin dari flash ke RAM ketika alat (Router/switch) dinyalakan. IOS kemudian berjalan dari RAM ketika alat beroprasi. RAM digunakan oleh alat jaringan untuk meningkatkan kinerja dan melakukan fungsinya seperti menyimpan data secara sementara (volatile), yaitu kebalikan dari flash, isi pada RAM akan hilang jika alat dimatikan.
Fungsi IOS
Cisco IOS pada router dan switch melakukan fungsi dimana profesional network bergantung untuk membuat infrastruktur jaringannya berjalan seperti yang diinginkan.
Fungsi utama yang dijalankan oleh router dan siwtch Cisco adalah:
Fungsi utama yang dijalankan oleh router dan siwtch Cisco adalah:
- Mendukung keamanan jaringan
- IP addressing pada interface fisik dan virtual
- Menjalankan konfigurasi secara spesifik pada interface untuk mengoptimalkan konektifitas sesuai media
- Routing
- Menjalankan teknologi Quality of Service (QoS)
- Teknologi managemen jaringan
Tiap fitur atau service tersebut telah diasiosasikan dengan perintah konfigurasi sehingga dapat diimplementasikan oleh teknisi jaringan. Service yang dijalankan oleh Cisco IOS umumnya di akses melalui CLI.
Mengakses Cisco IOS Device (Router/Switch)
Mengakses Cisco IOS Device (Router/Switch)
Metode Akses Melalui Console
Port console adalah sebuah port managemen ke alat Cisco dengan jalur akses yang disebut out-of-band. Out-of-band access merujuk pada akses melalui channel managemen khusus yang digunakan hanya untuk kebutuhan maintenance.Keuntungan menggunakan port console adalah bahwa alat bisa diakses walau alat tersebut belum dikonfigurasi layanan apapun. Port console biasanya digunakan untuk melakukan konfigurasi dasar/awal (initial configuration).
Port console adalah sebuah port managemen ke alat Cisco dengan jalur akses yang disebut out-of-band. Out-of-band access merujuk pada akses melalui channel managemen khusus yang digunakan hanya untuk kebutuhan maintenance.Keuntungan menggunakan port console adalah bahwa alat bisa diakses walau alat tersebut belum dikonfigurasi layanan apapun. Port console biasanya digunakan untuk melakukan konfigurasi dasar/awal (initial configuration).
Ketika melakukan konfigurasi dasar, alat dihubungkan melalui port console menggunakan kabel khusus ke komputer yang menjalankan terminal emulator. Perintah konfigurasi untuk men-setting router atau switch bisa di lakukan pada komputer yang terkoneksi tersebut.
Port console juga dapat digunakan ketika service jaringan tidak berfungsi dan akses secara remote tidak mungkin dilakukan. Teknisi bisa melakukan semua konfigurasi pada koneksi console ini.
Untuk IOS device pada umumnya, secara default akses console tidak memerlukan bentuk keamanan apapun. Walaupun akses console dilengkapi dengan password untuk mencegah akses tanpa otoritas, disaat password hilang alat masih bisa diakses dengan prosedur tertentu dan mem-bypass password. Oleh karena itu IOS device harus disimpan pada ruangan yang terkunci atau diamankan secara fisik.
Metode Akses Secara Remote
Metode Akses Secara Remote
Telnet
Telnet adalah sebuah metode untuk membuat koneksi secara remote (jarak jauh) ke session CLI, melalui interface virtual di jaringan. Tidak seperti koneksi console, session telnet membutuhkan layanan jaringan yang aktif pada alat. Alat jaringan minimal harus telah dikonfigurasi satu interface dengan IP address.
Cisco IOS device memiliki telnet server dan client, sehingga bisa di telnet melalui telnet client dan bisa melakukan telnet ke server telnet lain.
Cisco IOS device memiliki telnet server dan client, sehingga bisa di telnet melalui telnet client dan bisa melakukan telnet ke server telnet lain.
SSH
Protokol Secure Shell (SSH) merupakan login remote seperti telnet, bedanya SSH menggunakan layanan jaringan yang aman. SSH mendukung otentikasi password yang lebih kuat dari telnet dan menggunakan enkripsi ketika mentransmisikan data session. Hal ini memungkinkan user ID, password dan detail session managemen lainnya tetap private. Pada praktiknya, lebih baik menggunakan SSH dari pada Telnet.
AUX
Sebuah cara lama untuk membuat sebuah session CLI secara remote adalah melalui koneksi dial-up telepon menggunakan modem yang terkoneksi ke port auxiliary (AUX) pada router (port yang ditandai pada gambar dibawah).
Seperti koneksi console, metode AUX merupakan koneksi out-of-band yang tidak memerlukan layanan jaringan pada alat. Pada kasus alat mengalami kegagalan service, administrator masih bisa mengakses secara remote melalui jalur telepon. AUX juga bisa digunakan secara lokal seperti konsole, dikoneksikan secara langsung ke komputer yang menjalankan terminal emulator. Namun begitu, port console lebih direkomendasikan untuk dipakai dari pada AUX, karena console menampilkan startup, debugging dan pesan error secara default.
Software Terminal Emulator
Untuk mengakses session CLI pada alat jaringan secara remote (telnet/SSH) ataupun melalui serial console dibutuhkan software yang dapat mengemulasikan terminal CLI itu sendiri.
Ada banyak terminal emulator yang bisa digunakan, diantaranya sebagai berikut:
- PuTTY
- Tera Term
- ScureCRT
- HyperTerminal
- OS X Terminal
Sistem Konfigurasi Cisco IOS
Mode Operasi pada Cisco IOS
CLI menggunakan mode struktur hirarki pada pengoprasiannya. Teknisi harus melewati berbagai mode tersebut untuk dapat melakukan konfigurasi pada alat. Mode hirarki ini diurutkan dari yang paling dasar hingga spesialis, mode yang utama adalah:
- User executive (User EXEC) mode
- Privileged executive (Privileged EXEC) mode
- Mode konfigurasi global
- Mode konfigurasi lain yang spesifik, seperti mode konfigurasi interface.
Tiap mode mempunyai prompt khsus dan perintah khusus yang available pada mode tersebut, atau dengan kata lain, tiap mode mempunyai ketersediaan perintah yang berbeda. Misal, pada mode konfigurasi global seorang teknisi bisa melakukan konfigurasi ke alat secara keseluruhan seperti merubah nama host, hal ini tidak bisa dilakukan pada mode privileged EXEC.
Mode struktur hirarki bisa dikonfigurasi untuk mendukung keamanan dengan menentukan otentikasi berbeda pada tiap mode hirarki.
Mode Utama Pada IOS
Sebagai salah satu fitur keamanan, Cisco IOS memisahkan session EXEC menjadi dua mode utama (dua level access); user EXEC dan privileged EXEC.
User Exec Mode
User EXEC mode memiliki batasan untuk melakukan konfigurasi namun berguna untuk beberapa operasi dasar. User EXEC adalah mode yang pertama kali lalui oleh teknisi ketika mengakses CLI pada sebuah IOS device. Mode ini secara default tidak dilengkapi dengan otentikasi password, dan dikenali pada prompt CLI dengan diakhiri simbol >.
User EXEC hanya mengizinkan perintah dasar untuk monitoring yang artinya teknisi hanya bisa memeriksa dan melihat konfigurasi.
Privileged EXEC Mode
Pengguna atau teknisi jaringan harus melewati user EXEC untuk mengakses privillage EXEC. Privileged EXEC ditandai pada akhir prompt dengan simbol #.
User EXEC hanya mengizinkan perintah dasar untuk monitoring yang artinya teknisi hanya bisa memeriksa dan melihat konfigurasi.
Privileged EXEC Mode
Pengguna atau teknisi jaringan harus melewati user EXEC untuk mengakses privillage EXEC. Privileged EXEC ditandai pada akhir prompt dengan simbol #.
Mode konfigurasi global dan mode konfigurasi spesifik lainnya hanya bisa diakses dari mode privileged EXEC.
Mode Konfigurasi Global
Mode konfigurasi global dan mode konfigurasi spesifik lainnya hanya bisa diakses dari mode privileged EXEC.
Mode Konfigurasi Global
Melalui mode konfigurasi global atau secara singkat disebut global config, perubahan konfigurasi yang dilakukan berbepengaruh pada operasi alat secara keseluruhan. Berikut perintah untuk menuju mode global config:
Dari mode global config user bisa masuk ke sub-konfigurasi yang berbeda seperti interface dan routing.
Berikut perintah untuk melakukan navigasi atau perpindahan mode pada iOS:
Struktur Perintah IOS
Tiap perintah pada IOS memiliki format atau syntax yang spesifik dan hanya bisa di eksekusi pada mode tertentu. Syntax umum untuk sebuah perintah adalah perintah yang diikuti oleh keyword dan argument tertentu. Beberapa perintah mengandung sub argumen untuk mendukung fungsi tambahan. Perintah atau Command digunakan untuk mengeksekusi sebuah aksi, sedangkan keyword atau argumen lain digunakan untuk menentukan dimana dan bagaimana perintah tersebut dieksekusi.
Pada contoh di atas perintah
Referensi perintah IOS terdapat pada dokumentasi online pada web cisco: Cisco IOS Command Reference.
show
diikuti dengan ip protocols
. Keyword tersebut digunakan untuk menampilkan layanan routing yang aktif pada IOS device.Referensi perintah IOS terdapat pada dokumentasi online pada web cisco: Cisco IOS Command Reference.
Perintah Untuk Melakukan Pemeriksaan IOS Device
Untuk memferifikasi dan troubleshooting jaringan, kita harus mengecek operasi alat. Perintah dasar untuk melakukan pengecekan atau pemeriksaan adalah show
. Gunakan show ?
untuk melihat ketersediaan perintah dan keyword lainnya pada suatu mode.
Biasanya perintah show
digunakan untuk menampilkan informasi tentang konfigurasi, operasi layanan dan status pada tiap bagian dari switch atau router Cisco.
Misal, perintah show yang paling banyak digunakan adalah show interfaces. Perintah ini menampilkan statistik untuk semua interface pada IOS device.
Beberapa contoh perintah show lainnya yang sering kali digunakan oleh teknisi jaringan adalah:
- show startup-config - menampilkan konfigurasi yang tersimpan di NVRAM
- show running-config - menampilkan isi dari file konfigurasi yang sedang berjalan pada RAM
- show version - menampilkan informasi tentang versi IOS yang sedang berjalan, termasuk didalamnya informasi versi bootstrap, system uptime, hardware info, hardware interfaces, software fitur dan configuration register.
show
. Gunakan show ?
untuk melihat ketersediaan perintah dan keyword lainnya pada suatu mode.show
digunakan untuk menampilkan informasi tentang konfigurasi, operasi layanan dan status pada tiap bagian dari switch atau router Cisco.Perintah Dasar Switch Cisco
Ada beberapa perintah dasar yang sering digunakan pada switch cisco diantaranya :1. enable
Router>
Router>enable
Router#
Perintah enable atau disingkat en / ena ini fungsinya untuk mengaktifkan privileged mode.
(Tanda jika switch sudah mengaktifkan privileged mode yaitu berubah nya simbol ">" menjadi "#").
2. configure terminal
Router#configure terminal
Router(config)#
Perintah configure terminal atau bisa disingkat conf t ini untuk masuk ke mode konfigurasi (jadi jika ingin melakukan konfigurasi pada switch / router cisco harus masuk dulu ke mode konfigurasi).
Ada beberapa hak akses ketika masuk dalam Cisco IOS:
User mode ditandai dengan tanda “>”
Previlige mode ditandai dengan tanda “#”. Untuk masuk dari user mode ke previlige mode ketikkan perintah enable.
Global configuration mode digunakan untuk mengkonfigurasi perangkat.
3. Meyimpan Konfigurasi
Konfigurasi agar ketika device direboot konfigurasi tidak hilang.
Router(config)#write
atau
Router(config)#copy run start
4. Mereset Perangkat Cisco
Untuk mengembalikan konfigurasi ke default.
Router(config)#write erase
5. Perintah show ip interface brief digunakan untuk melihat informasi interface.
Router#show ip interface brief
6. Perintah show running-config digunakan untuk melihat konfigurasi yang sedang berjalan.
R1#show running-config
7. konfigurasi password pada switch cisco
Keamanan adalah hal yang penting dalam suatu jaringan. Pemberian authentikasi berupa username dan password dalam device dilakukan agar tidak sembarang orang dapat masuk ke device.
Mengeset Password Line Console maka ketika melakukan config melalui port console akan diminta login.
Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)#line console 0
Router(config-line)#password 123
Router(config-line)#login
Ketika masuk ke device akan muncul tampilan berikut:
User Access Verification
Password:
8. Konfigurasi VTY (Virtual Terminal) agar device dapat ditelnet dengan menggunakan username dan password yang spesifik.
Router(config)#username admin
Router(config)#enable password coba1
Router(config)#enable secret coba2
Ketika di show run.
Router#sh run
Building configuration...
Current configuration : 598 bytes
!
version 12.4
no service timestamps log datetime msec
no service timestamps debug datetime msec
no service password-encryption
!
hostname Router
!
enable secret 5 $1$mERr$9SLtlDbYs.aoemVq5cCcc.
enable password coba1
!
username admin
enable secret = password diencripsi.
enable password = password tidak dienciprsi dan dapat dilihat dengan show run.
Jika kita mengeset enable secret dan enable password, maka yang dipakai adalah enable secret.
Dan masih banyak perintah dasar pada switch cisco :
- clear >>> Mereset konfigurasi
- clock >>> Mengatur waktu/jam sistem
- configure >>> Masuk ke mode konfigurasi
- connect >>> Mebuka koneksi terminal
- copy >>> menyalin dari satu file ke file lainnya
- debug >>> Mengaktifkan fungsi debugging
- delete >>> Menghapus file
- dir >>> Daftar/list file pada file sistem
- disable >>> Mematikan perintah istimewa
- disconnect >>> Memutus koneksi jaringan yang ada
- erase >>> Menghapus sebuah file sistem
- exit >>> Keluar dari EXEC
- logout >>> Keluar dari EXEC
- more >>> Menampilkan isi dari sebuah file
- no >>> Menonaktifkan informasi debug
- ping >>> Mengirim pesan echo
- reload >>> Menghentikan dan melakukan cold restart
- resume >>> Melanjutkan koneksi jaringan aktif
- setup >>> Menjalankan fasilitas perintah setup
- ssh >>> Membuka koneksi klien shell yang aman
- telnet >>> Membuka koneksi telnet
- terminal >>> Mengatur parameter terminal line
- traceroute >>> Trace route ke tujuan
- undebug >>> Menonaktifkan fungsi debugging
- vlan >>> Mengkonfigurasi parameter VLAN
- write >>> Menuliskan konfigurasi yang berjalan ke memori, jaringan, atau terminal
Perintah umum pada Switch CISCO PACKET TRACER
1. Menampilkan jam dan tanggal
Switch>show clock
2. Menampilkan versi IOS
Switch#show version
3. Menampilkan History sebelumnya
Switch>show history
4. Menentukan hostname
Switch>en
Switch#conf t
Switch(config)#hostname Catalyst
Catalyst(config)#
5. Mengganti hostname
Switch>enable
Switch#config t
Switch(config)#hostname IqbalMaulana
IqbalMaulana(config)#
6. Mereboot switch
Switch#reboot
7. Mengganti tanggal/jam
Switch#clock set hh:mm:ss dd:mm:yyyy
8. Untuk masuk ketingkat Global
Switch#config t
Switch(config)#
9. Menampilkan startup configuration
switch>enable
switch#show startup-config
10. Menentukan Jam dan tanggal
switch>enable
switch#clock set 12:20:20 5 october 2012
switch#show clock
11. Menghapus startup configuration
Catalyst#erase startup-config
Catalyst#show startup-config
Catalyst#reload
12. File Image IOS
Switch#show flash
Switch#dir flash
13. File system configuration
Switch#show boot
14. Untuk me-reset suatu fungsi
Switch(config)#Clear
15. Menyimpan Configurasi
Switch#copy running-config startup-config
Enter untuk OK
16. Keluar dari Switch
Switch#disable
17. Keluar dari Console
Switch#logout
18. Help command
Switch#?
19. Membuat banner
Switch> enable
Switch#config t
Switch(config)#Banner MOTD “Switch Osenbal”
Switch(config)#Exit
Switch#logout
20. Mengaktifkan VLAN
Switch>enable
Switch#config t
Switch(config)#interface Vlan 100
Switch(config-if)#description name lab-1
Switch(config-if)#no shutdown
Switch(config-if)#exit
21. Membuat VLAN
Switch>enable
Switch#Vlan Database
Switch(Vlan)#Vlan 100 name Lab-1
Switch(Vlan)#Vlan 500 name Lab-2
Switch(Vlan)#exit
22. Menampilkan VLAN
Switch#Show Vlan brief
23. Mensetting Port pada VLAN
Switch>enable
Switch#config t
Switch(config)#interface FA 0/1
Switch(config-if)#switchport access Vlan 100
Switch(config-if)#no shutdown
Switch(config-if)#exit
24. Mensetting IP Address Pada VLAN
Switch>enable
Switch#config t
Switch(config)#interface Vlan 100
Switch(config-if)#IP Address 10.10.10.249 255.255.255.248
25. Menyimpan Configurasi
Switch>enable
Switch#copy running-config startup-config
Enter untuk OK
26. .Keluar dari Switch
Switch#disable
27. Keluar dari Console
Switch#logout
28. Hot keys:
Kursor pindah ke awal baris : Ctrl + A
Kursor ke akhir baris : Ctrl + E
Mundur 1 kata : Esc + B
Mundur 1 karakter : Ctrl + B
Maju 1 karakter : Ctrl + F
Menghapus : Backspace
Melihat perintah sebelumnya : Up arrow atau Ctrl + P
29. Encrypting Password
Switch(config)#service password-encryption
Switch(config)#^z
30. Melihat, menyimpan dan menghapus konfigurasi
Switch#sh run (melihat)
Switch#copy run start (menyimpan)
Switch#erase startup-config (menghapus)
Komentar
Posting Komentar